TUGAS KELOMPOK
PSIKOLOGI UMUM I
PSIKOANALISIS / PSIKODINAMIKA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
-Rahul
Alexander (
16-064 )
-Naufal
Ilham Harahap (
16-069 )
-Abdul
Hafiz (
16-081 )
-Chindy
Dina Die (
16-091 )
-Muhammad
Dani Syahputra (
16-101 )
-M.Fadhil
Al-Rasyid S. (
16-103 )
PANDANGAN ALIRAN /
PERSPEKTIF ALIRAN
Psikodinamika merupakan
salah satu pendekatan yang cukup tua, tentu saja salah satunya disebabkan
karena pendekatan ini merupakan pendekatan yang pertama kali muncul dalam dunia
psikologi.
Teori
psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan
kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi,
emosi, dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek
psikologis tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak usia dini.
Teori
psikodinamika atau tradisi klinis berangkat dari dua asumsi dasar. Pertama,
manusia bagian dari dunia binatag. Kedua, manusia adalah bagian dari sistem
energi. Kunci utama untuk memahami manusia menurut paradigma psikodinamika
adalah mengenali semua sumber terjadinya pelaku, baik itu berupa dorongan yang
disadari maupun yang tidak disadari. Maka, untuk menembah pemahaman tentang
teori psikodinamika, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan teori
tersebut secara menyeluruh.
TOKOH-TOKOH ALIRAN PSIKOANALISA/PSIKODINAMIKA
- SIGMUN FREUD ( 1856-1939 )
- ERIK ERIKSON ( 1902-1994 )
- ALFRED
ADLER ( 1870-1937)
Teori
Perkembangan Anak Perspektif Psikodinamika Freud
Teori
Psikodinamika memandang komponen yang bersifat sosio-afektif sangat fundamental
bagi kepribadian dan perkembangan seseorang. Ketegangan yang dimiliki seseorang
menjadi komponen penentu dinamika
kepribadiannya (Monks, Knoer and Haditono, 2006). Manusia menurut psikoanalis digambarkan sebagai makhluk yang mempunyai
naluri dan konflik batiniah ( Jaali, 2008 ). Oleh para psikoanalis, teori Freud
ini dipakai untuk terapi orang-orang yang mengalami gangguan mental. Pada
makalah ini akan dikupas teori-teori Psikoanalis yang dikembangkan oleh Freud.
Dinamika dari perilaku struktrur. Kepribadian menurut Freud terdiri dari 3
bagian utama :
Ø Id
(Das Es)
Id
adalah sistem energi yang fenomenal pada diri manusia yang dibawa sejak lahir.
Id hanya mengikuti prinsip kesenangan untuk memenuhi keinginannya. Id bersifat
murni tidak mengetahui tentang batasan, tidak tahu tentang hukum ataupun
peraturan. Id ini muncul pada bayi yang baru lahir sampai usia 1 tahun
(Bischof, 1970). Muncul rasa lapar dan haus mengakibatkan bayi berusaha
mempertahankan keseimbangan hidupnya dengan berusaha memperoleh makanan dan
minuman.
Libido
adalah bagian dari Id yang yang berhubungan dengan energi pada manusia yang
berkenaan untuk melanjutkan keturunannya di muka bumi. Libido berkaitan dengan
keinginan seksual alami pada manusia (Bischof, 1970).
Ø Ego
(Das Ich)
Ego
adalah perpanjangan dari Id yang mengikuti prinsip realitas. Ego mulai muncul
pada anak berumur 2 tahunan. Semakin sesuai ego dengan id individu tampak
semakin berbahagia (Bischof, 1970). Ego berhubungan dengan kenyataan tetapi ego
tidak mempertimbangkan moral. Misal ketika individu lapar secara realistis
hanya diatasi dengan makan. Dalam hal ini ego mempertimbangkan cara memperoleh
makanan dan mempertimbangan makanan tersebut layak atau tidak. Dengan demikian
ego berfungsi untuk melibatkan proses kejiwaan yang bersifat sekunder.
Ø Superego
(Das Ueber Ich)
Superego
adalah bagian ketiga dari kepribadian seseorang. Seseorang yang berhasil
mengembangkan superegonya kepribadiannya telah berkembang dengan penuh.
Superego membuat keputusan mengenai sesuatu perbuatan itu baik atau buruk
berdasarkan standar yang telah diterima oleh masyarakat (Bischof, 1970).
Superego berkaitan dengan kesadaran seorang individu atau bisa juga dikatakan
dengan hati nurani.Superego adalah aspek sosiologis dari kepribadian yang
isinya berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normatif. Superego
ini terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur berperan,
berpengaruh atau berarti bagi individu.
Aspek
kepribadian ini memiliki fungsi :
1. Sebagai
pengendali Id agar dorongan-dorongan Id disalurkan dalam aktivitas yang dapat
diterima masyarakat.
2. Mengarahkan
ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral.
3. Mendorong
individu kepada kesempurnaan.
Tahap
Perkembangan Manusia dilihat dari perkembangan manusia dari lahir hingga
dewasa, Freud menggambarkan kepribadian dalam beberapa zona erogen (zona
kenikmatan).
Ø Oral
Zona
erogen yang pertama dikenal bayi adalah mulut. Zona erogen disekitar mulut yang
mulai dimiliki oleh bayi yang baru lahir yang mengikuti prinsip kesenangan.
Zona erogen ini memperoleh kenikmatannya saat menggunakan mulut/bibirnya untuk
memperoleh makanan, terdapat pada bayi baru lahir sampai 2 tahun (Bischof,
1970). Bayi yang baru lahir mempunyai keinginan untuk menyusui dari puting
ibunya saat lapar. Saat lapar dia menangis dan saat kebutuhannya itu terpenuhi
bayi merasa senang. Namun sumber kenikmatan itu tak hanya karena dengan menyusu
memperoleh makanan, dengan mulutnya itu bayi merasakan kehangatan ibunya dan
gerakan menghisap ritmis itu juga memberikan bayi kenikmatan tersendiri (Monks,
Knoer & Haditono, 2006).
Ø Tahap
Anal
Mulai
berkembang pada anak usia 2-4 tahun. Di mana pada usia ini anak belajar toilet
training. Tahap anal ini anak mulai mengerti dan bisa mengontrol keinginan
untuk buang air besar (bowel movement). Ketika feses berhasil dibuang muncullah
perasaan lega. (Hall & Lindzey, 1981)
Ø Tahap
Phallic
Setelah
melewati masa oral dan anal, anak memasuki masa phallic. Di mana anak mulai
mengenal organ kelaminnya. Dan mengetahui dia berbeda dengan lawan jenisnya.
Masa kritis pada anak laki-laki dikenal dengan oedipus complex, yaitu ditandai
dengan rasa kecemburuan besar dari anak laki-laki kepada ayahnya. Pada anak
perempuan dikenal dengan electra complex
Ø Tahap
Laten
Kira-kira
usia 6 sampai pubertas yaitu pada masa anak sekolah. Pada fase ini seksualitas
terasa mengendap, tidak akti dan dalam keadaan laten. (Monks, Knoers &
Haditono 2006).
Ø Tahap
Genital
Terjadi
sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini individu telah
mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Terdapat
3 Tingkat Kesadaran Manusia yaitu,
1. Sadar
(Concious)
Bagian
dari keadaan mental manusia saat manusia dalam keadaan benar-benar
terjaga/sadar. Dalam keadaan sadar kita tahu siapa diri kita, apa yang kita
lakukan, di mana kita berada, apa yang terjadi di sekeliling kita, bagaimana
kita melakukan sesuatu. Semakin orang menjadi aktif semakin sadar diri kita
(Bischof, 1970).
2. Prasadar
(preconcious)
Tingkat
berikutnya adalah prasadar yaitu keadaan antara sadar dan tidak sadar.
3. Tidak
sadar (unconcious)
Bagian
terbesar dari keadaan mental seseorang, berisi pengalaman masa lalu seseorang,
termasuk pengalaman yang tidak ingin kita ingat lagi.
Mekanisme Pertahanan Ego (Ego Defense Mechanism)
Ego
adalah sentral dari kepribadian. Ego menginginkan sesuatu untuk memberi
kesenangan pada seseorang. Saat pemenuhan ego tertunda bahkan terhambat karena
berhadapan dengan kenyataan di dunia luar. Keadaan ini membuat seseorang bisa
membuat seseorang menjadi sangat sedih dan cemas. Untuk mempertahankan ego maka
munculnya mekanisme pertahanan ego dalam diri manusia. Karakteristik utama dari
mekanisme pertahanan ego yaitu beroperasi dalam keadaan tidak sadar. Orang yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar bahwa dia sedang mempertahankan egonya
(Bischof, 1970)
Di
bawah ini beberapa cara ego untuk mempertahankan diri, yaitu :
1. Represi
Bisa diartikan
sebagai menekan/mengekang ego sehingga masuk dalam keadaan tidak sadar.
Bentuk-bentuk dari represi ini antara lain menghindar, menarik diri atau
membendungnya.
2. Regresi
Berarti
kembali ke tahap perkembangan sebelumnya. Misalnya individu menjadi berperilaku
seperti bayi atau anak-anak lagi.
3. Formation
Reaction
Seperti
prinsip polaritas, mekanisme pertahanan ini bereaksi sebaliknya dari yang
terjadi pada dirinya. Reaksinya bahkan terlihat ektrem.
4. Projeksi
Menyertakan
dan menyalahkan orang lain atas kesulitan yang seseorang alami, bahkan orang
lain dituduh lebih bersalah dari pada dirinya.
5. Fiksasi
Hampir sama dengan regresi yaitu terlihat kembali ke
tahapan seperti anak bayi. Namun dalam fiksasi seseorang memang memperoleh
kenyamanan melakukan hal tersebut. Contoh fiksasi oral. Ke lima diatas
merupakan mekanisme pertahanan diri yang sering dibicarakan. Mekanisme
pertahanan diri yang lain adalah
6. Sublimasi
Mekanisme
pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan
cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif Id yang menjadi penyebab
kecemasan ke dalam tingkah laku yang bisa diterima masyarakat.
7. Displacement
Adalah
pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu
yang kurang berbahaya dibanding individu semula.
Teori
Psikodinamika / psikoanalisis banyak dikembangkan oleh pengikut-pengikut Freud
seperti Jung, Adler dan Horney. Teori Freud juga kemudian dikembangkan lagi
oleh Erikson 1964. Namun kritikan terhadap teori Freud juga banyak karena
menganggap teori psikodinamika itu tidak dapat diuji secara empiris. Selain itu
teori Freud ini dirasa terlalu mengedepankan masalah seksualitas.
0 komentar:
Posting Komentar