Kultur:
- Pola perilaku, keyakinan, dan semua produk dari kelompok
orang tertentu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
- Berasal dari
interaksi antarkelompok orang dengan lingkungannya selama bertahun-tahun.
kecenderungan:
kecenderungan:
· percaya bahwa
apa yang terjadi dalam kultur mereka adalah sesuatu yang “alami” dan “benar”
dan apa yang terjadi di dalam kultur lain adalah “tidak alami” dan “tidak
benar”;
· menganggap
bahwa kebiasaan kultural mereka adalah valid secara universal;
· berperilaku
dengan cara-cara yang sesuai dengan kelompok kulturalnya; dan
· bermusuhan
terhadap kelompok kultural lain.
Perbedaan dalam kultur dideskripsikan dengan istilah individualism (seperangkat nilai yang mengutamakan tujuan personal di atas tujuan kelompok) dan kolektivisme (seperangkat nilai yang mendukung kelompok)
Status Sosioekonomi:
- Untuk
mengategorikan subkultur
- Merupakan kelompok
orang berdasarkan karakteristik ekonomi, individual, dan pekerjaannya.
- Mengandung
kesenjangan tertentu.
- Individu dari
status sosioekonomi bawah sering kali kurang pendidikannya, kurang kuat untuk
memengaruhi institusi masyarakat (seperti sekolah), dan hanya punya sedikit
sumber daya ekonomi.
Etnis:
-
Merupakan
pola umum karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama, dan
bahasa.
-
Setiap orang adalah anggota dari satu atau lebih
kelompok etnis.
· Etnisitas dan
Sekolah
· Prasangka,
Diskriminasi, dan Bias
· Diversitas dan
Perbedaan:
- Individu yang tinggal dalam kelompok etnis
atau kultural tertentu menyesuaikan diri dengan nilai, sikap, dan tekanan dari
kultur tersebut.
-
Mengakui dan menghargai perbedaan merupakan
aspek penting untuk berhubungan baik dengan dunia yang multicultural dan
beragam.
Isu Bahasa (isu yang terkait dengan pembelajaran bahas kedua)
-
Pendidikan Bilingual
· Bertujuan untuk
mengajar mata pelajaran kepada anak imigran dengan menggunakan bahasa asal
mereka, sembari secara bertahap memberikan pengajaran dalam bahasa Inggris.
· Kebanyakan
programnya adalah program transisional yang dikembangkan untuk membantu murid
sampai mereka bisa memahami bahasa Inggris secara cukup.
Konsiderasi Bahasa Kedua Lainnya
· Orang dewasa
lebih cepat dalam membuat kemajuan namun kesuksesan mereka dalam menguasai
bahasa kedua ini tidak sebesar kesuksesan anak.
· Kemampuan anak
untuk melafalkan bahasa kedua dengan aksen yang tepat juga menurun seiring
dengan usia.
Untuk mengajar anak yang berbeda secara kultural dan bahasa,
National Association for the Education of Young Children (NAEYC,1996) merekomendasikan
beberapa hal berikut ini:
1. Sadari bahwa
semua anak terkait secara kognitif, linguistik, dan emosional dengan bahasa dan
kultur rumah mereka.
2. Akui bahwa anak
dapat menunjukkan pengetahuan dan kapasitas mereka dalam banyak cara.
3. Pahami bahwa
tanpa input yang bisa dipahami, pembelajaran bahasa kedua bisa jadi sulit.
4. Beri contoh
penggunaan bahasa Inggris yang tepat dan beri anak kesempatan untuk
mengguanakan kosakata dan bahasa yang baru dikuasainya.
5. Libatkan orang
tua dan keluarga secara aktif dalam pembelajaran anak.
6. Akui bahwa anak
dapat dan akan bisa menggunakan bahasa Inggris walaupun bahasa rumah mereka
tetapa dipakai dan dihormati.
7. Bekerja samalah
dengan guru lain untuk mempelajari lebih banyak cara mengajar anak yang berbeda
secara kultural dan linguistik.
Pendidikan Multikultural
Adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural yang Tujuan pentingnya adalah pemerataan kesempatan bagi semua murid.
Memberdayakan Murid
-
Sekolah harus memberi murid kesempatan untuk
belajar tentang pengalaman, perjuangan, dan visi dari berbagai kelompok
kultural dan etnis yang berbeda-beda.
-
Kurikulum
sekolah harus jelas anti rasis dan anti diskriminasi. Murid harus bebas
mendiskusikan isu etnis dan diskriminasi.
-
Pendidikan multikultural harus menjadi bagian
dari setiap pendidikan murid. Semua murid harus menjadi bilingual dan
mempelajari perspektif kultural yang berbeda-beda. Pendidikan multicultural
harus direfleksikan di mana saja, termasuk di majalah dinding sekolah, ruang
makan siang, dan pertemuan-pertemuan.
-
Murid harus dilatih untuk lebih sadar budaya
(kultur). Ini berarti mengajak murid untuk lebih terampil dalam menganalisis
kultur dan lebih menyadari faktor historis, sosial, dan politik yang membentuk
pandangan mereka tentang kultur dan etnis. Harapannya adalah agar kajian kritis
itu akan memotivasi murid untuk mengupayakan keadilan politik dan ekonomi.
Pengajaran yang Relevan Secara Kultural
-
Dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan latar
belakang kultural dari pelajar.
-
Guru yang baik akan mengetahui dan
mengintegrasikan pengajaran yang relevan secara kultural ke dalam kurikulum
karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif.
Pendidikan yang Berpusat pada Isu
- Murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu-isu
yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial.
- Tidak hanya mengklarifikasi nilai, tetapi juga mengkaji
alternatif dan konsekuensi dari pandangan tertentu yang dianut murid.
- Terkait erat dengan pendidikan moral.
Meningkatkan Hubungan di antara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda
Beberapa
cara untuk meningkatkan hubungan di antara anak dari kelompok etnis yang
berbeda-beda, yakni:
· Kontak personal
dengan orang lain dari latar belakang
kultural yang berbeda.
· Pengambilan
perspektif.
· Pemikiran
kritis dan inteligensi emosional.
· Mengurangi
bias.
· Meningkatkan
toleransi.
· Sekolah dan
komunitas sebagai satu tim.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjalankan pengajaran multikultural:
1. Waspadalah
terhadap isi rasis dalam materi pelajaran dan interaksi di kelas.
2. Pelajari lebih
banyak tentang kelompok etnis yang berbeda-beda.
3. Peka terhadap
sikap etnis murid dan jangan menerima keyakinan bahwa “anak tidak melihat
perbedaan warna kulit”.
4. Bersikap peka
terhadap perkembangan kebutuhan murid ketika kita milih materi kultural.
5. Akui bahwa kebanyakan orang tua terlepas dari
etnisitasnya, memerhatikan pendidikan anaknya dan ingin agar anaknya sukses di
sekolah
6. Pandang murid secara positif terlepas dari
etnis mereka
0 komentar:
Posting Komentar